Selamat Hari Kartini!
Hari kelahiran Raden Adjeng Kartini pada 21 April 1879, seorang pahlawan nasional dari Jepara, Jawa Tengah resmi ditetapkan sebagai Hari Peringatan Nasional sejak tahun 1964 mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Soekarno) Nomor 108 tentang penetapan beliau sebagai Pahlawan Nasional.
Peringatan Hari Kartini menjadi pengingat kita akan perjuangan beliau dalam memajukan emansipasi dan pemenuhan hak-hak perempuan yang dampaknya bisa kita rasakan hingga saat ini.
Bagi Kartini, pendidikan bagi perempuan adalah alat yang dapat memajukan bangsa. Gebrakan revolusioner yang beliau lakukan pada masanya, khususnya di bidang intelektual, feminisme dan nasionalisme dituangkan dalam surat-surat yang beliau kirimkan kepada para aktivis sosial Belanda antara tanggal 25 Mei 1899 hingga 14 September 1904.
Dalam korespondensinya dengan para aktivis tersebut, Kartini menyerukan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak perempuan Jawa, sikap anti poligami, kesetaraan bagi perempuan dalam memilih karir atau pernikahan, serta keinginannya untuk mengejar modernitas, kepercayaan diri dan kemandirian (tidak bergantung kepada siapapun), sebagaimana yang teman-temannya dapatkan di Belanda, serta diakhirinya penjajahan dan penindasan. Baginya, perempuan harus mantap menjalani hidup, harus merdeka dan dapat menjadi diri sendiri, serta harus hidup dengan penuh antusiasme, keceriaan dan komitmen untuk bekerja tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi banyak orang, mengabdikan diri pada masyarakat luas dan untuk kebaikan sesama manusia.
Untuk meneladani perjuangan Kartini, perempuan-perempuan Indonesia di masa sekarang diharapkan dapat melanjutkan cita-cita beliau dengan menjadi perempuan-perempuan yang aktif berkarya untuk menjadi versi terbaik mereka, serta dapat menjaga kehormatan dan martabat sebagai perempuan Indonesia.
Kisah perjuangan Kartini difilmkan oleh sutradara Hanung Bramantyo dengan judul “Kartini: Princess of Java” yang dirilis pada 19 April 2017, di mana tokoh utama Kartini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo (Juara 1 Gadis Sampul 1996).
Film biografi ini merupakan kisah nyata perjuangan Kartini di awal tahun 1900an di mana beliau berusaha untuk menggebrak tradisi patriarki Jawa yang sangat mengekang perempuan, serta perbedaan status sosial dan ketidaksetaraan gender di dalamnya, rintangan-rintangan yang beliau hadapi, hingga konflik pribadi Kartini antara melanjutkan beasiswa ke Belanda atau menikah dan mengabdikan dirinya sebagai Raden Ayu.
Yuk ajak keluarga dan teman-teman kita untuk lebih mengenal Kartini.
Film “Kartini: Princess of Java” saat ini dapat ditonton di platform Vidio dan Netflix.
Penulis: Adit