Dua designer wanita cantik Indonesia Vielga Wennida dengan Roemah Kebaya Vielga dan Emilia Maid dengan Miss Mysa berkolaborasi cantik dan etnik berpadu indah dalam rangkaian fashion show kebaya encim berbagai ukuran dan motif.
Dipadukan dengan aksesoris batu mutiara berupa kalung, gelang, anting, bros sampai ear piece terlihat sangat natural dan harmoni.
Warna-warni alam yang digunakan Vielga mampu diterjemahkan dengan apik oleh Emilia. Kedua wanita tersebut memamerkan karya mereka di Nusantara Ballroom The Dharmawangsa Hotel.
Dipandu host yang juga None Jakarta 1994 dan aktris peran Maudy Koesnaedi, parade fashion show dibuat dalam 3 tema. Untuk 3 tema, klasik kebaya pada umumnya dengan bordiran simple dan dipadukan jeweelary dan 21 outif, kedua kasual ada 11 outfit dan sesi terakhir ada glamour dengan mengunakan kain sutera ada 21 outfit total semua ada 53 busana kebaya yang akan ditampilkan.
Roemah Kebaya Vielga merupakan brand fashion yang menfokuskan hasil rancangannya pada “Kebaya Encim” dengan bordiran teknik manual, menghasilkan kualitas bordir yang halus, artistik dan sangat ekslusif bagi pecinta kebaya bordir.
Roemah Kebaya Vielga berawal berdiri ditahun 2010 bergerak dibidang bordir manual dan tidak mengunakan mesin, dengan 200 perbordir didaerah (bagian produksi) dan di Jakarta ada 25 orang.
Dalam fashion show tersebut Roemah Kebaya Vielga memberikan contoh bagaimana untuk memadupadankan kebaya encim tidaknya mengunakan kain batik saja, bisa memakai celana jeans atau rok dengan motif yang sesuai dengan kepribadian seseorang.
Sedangkan Miss Mysa adalah brand aksesoris atau perhiasan dengan bahan utamanya adalah mutiara air tawar dan air laut, juga kerang-kerang yang dihasilkan dari kepulauan Indonesia. Mempunyai ciri khas design yang customize sehingga menghasilkan koleksi unik, dan tidak pasaran. Melibatkan pengrajin diberbagai Indonesia, diharapkan produk Miss Mysa juga ikut mendukung dalam menggerakkan perekonomian daerah.
“Mutiara laut yang terbagus kualitasnya ada di Lombok dan untuk mutiara air tawar belum ada yang bagus dan itu adanya diluar negeri” ucap Emilia
Sebagai pengerajin aksesoris Miss Mysa lakukan adalah sedikit mengunakan material cetak atau mesin, yang banyak dilakukan adalah material handmade.
“Saya mengunakan mutiara adalah lambang abadi yang sering digunakan ibu-ibu jaman dahulu”.
Perbedaan mutiara air laut memiliki kilauan dan kualitas yang bagus serta harganya sangat mahal, dan perbedaannya dengan mutiara air tawar kilauannya sangat biasa saja dan untuk harganya terjangkau.
Untuk rencana kedepannya kedua designer tersebut berharap bisa berkarya lebih baik lagi dan bisa go internasional.
Penulis : Irwans