Biodata
Nama : Moh. Wibie Tahtanu Syarif
Nama Panggilan : Wibi
Tempat tgl lahir : Palu, 24 Januari 2000
Pendidikan : S1 Akuntansi
Hobby : Olahraga, Baca komik, Gaming
Motto : Selalu bersyukur atas apa yang dimiliki dan kemampuan diri
Prestasi Akademik :
1. Olimpiade Akuntansi Tingkat Nasional tahun 2016
2.
Prestasi Non Akademik :
1. Purna Paskibraka Kota Palu tahun 2017
2. Putera Kebudayaan Sulawesi Tengah 2020
Biodata
Nama : Nana Lamasitudju
Nama Panggilan : Nana
Tempat tgl lahir : Palu, 16 Februari 2005
Pendidikan : SMAN 1 Palu
Hobby : Modeling,biola
Motto : Jika orang lain bisa maka aku juga bisa
Prestasi Akademik :
1. Siswa dengan nilai Ips tertinggi
2. Nilai tertinggi ke-2 ujian sekolah
Prestasi Non Akademik :
1. Runner Up 2 Palu Festak Top Model 2016
2. Grand Finalis Indonesia Model Search 2017
3. Winner Hijab Fashion Week Palu 2019
4. Runner Up 1 Putri Pariwisata Cilik Sulteng 2019
5. Puteri Kebudayaan Sulawesi Tengah 2020
1. Ceritakan sosok kamu seperti apa?
Putera :
Saya merupakan seorang mahasiswa aktif di Universitas Tadulako, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Jurusan Akuntansi. Saya juga tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Akuntansi, dan merupakan seorang Purna Paskibraka Kota Palu tahun 2017. Saya anak ke-2 dari 3 bersaudara, saat ini saya tinggal bersama Ibu dan Kakak. Sebelum saya menjadi icon Putera Kebudayaan Sulawesi Tengah 2020, saya adalah orang yang pemalu dan takut dalam mengambil keputusan, ketika saya ingin mengambil keputusan saya selalu banyak berpikir dan itu menjadikan beban dalam hidup saya dan selalu masuk dalam zona nyaman. Tetapi, dari hal tersebut saya terus mencoba untuk memberanikan diri lagi dalam bertindak, mencoba untuk keluar dari zona nyaman. Dan tepat dibulan Agustus saya terpilih sebagai Icon tersebut, banyak pelajaran dan terlebih penting adalah pengalaman yang saya dapatkan dari berbagai kegiatan didalamnnya, yang membuat saya semakin ingin menggali serta mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri saya. Dan yang saya selalu tanamkan dalam diri saya adalah untuk tidak pernah puas dalam meraih apapun serta tidak menjadikan saya seorang yang haus akan pujian.
Puteri :
Perkenalkan nama saya Nana, saya orangnya sangat suka berorganisasi dan suka mencari pengalaman baru.
2. Apa motivasi kamu mengikuti Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2020?
Putera :
Motivasi saya mengikuti Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2020 adalah ingin mengembangkan softskill, serta mendapatkan pengalaman dan pengetahuan di ajang nasional.
Puteri :
Karena saya sangat bangga lahir di negara yang kaya akan budaya dan saya ingin membuka mata dunia dan melihat beragam keunikan dan keindahan budaya Indonesia.
3. Sebagai seorang Putera/Puteri daerah, bagaimana kamu melihat perkembangan kebudayaan didaerahmu?
Putera :
Sebagai Putera Kebudayaan Sulawesi Tengah 2020, saya melihat perkembangan budaya didaerah saya tidak ada yang tergantikan ataupun terlupakan. Budaya yang ada di daerah Sulawesi Tengah ini masih sangatlah kental, hanya saja ada budaya asing yang masuk sehingga sedikit mempengaruhi, tetapi tidak sampai menggantikan budaya lokal yang ada di daerah tersebut. Seperti, pada saat penyelenggaraan acara yang berhubungan dengan pemerintahan selalu diawali dengan tampilan tarian tradisional yaitu “Tari Mokambu”, kedua masih ada lagu yang menggunakan bahasa daerah “Bahasa Kaili”, namun dikemas dalam bentuk modern sehingga bisa menarik minat generasi muda, ketiga adanya perpaduan alat musik daerah dengan alat musik modern dan keempat masih banyak terdapat sanggar seni yang bisa dijadikan wadah para generasi muda untuk lebih mengenal budaya lokal.
Puteri :
Menurut saya di zaman sekarang banyak generasi bangsa yang lebih tertarik dengan budaya barat, oleh karena itu saya sangat ingin para generasi penerus bangsa lebih merasa bangga, akan budaya bangsa khususnya daerahnya sendiri yang tidak kalah indah dan keren dari budaya barat.
4. Zaman now! Banyak millenial melupakan kebudayaan bangsa sendiri, dan lebih bangga memakai atau mengaplikasikan kebudayaan asing dari pada kebudayaannya sendiri, sehingga kebudayaan negeri sendiri terlupakan, bagaimana kamu melihat fenomena ini?
Putera :
Hal ini dikarenakan adanya efek globalisasi, dimana sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam aspek kebudayaan. Tentu saja pengaruh-pengaruh tersebut membawa nilai positif maupun negatif. Seperti rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai dibidang tersebut, terutama kaum milenial. Masuknya budaya asing diterima dengan “Baik” oleh kalangan masyarakat dapat dengan mudahnya terpengaruh dengan kebudayaan barat sehingga masyarakat lupa akan kebudayaan mereka sendiri. Hal tersebut tentu saja bukan sepenuhnya kesalahan perkembangan jaman tetapi lebih mendekat pada ketidaksiapan generasi menerima kemajuan, kemajuan yang artinya dapat berakibat terbunuhnya kebudayaan. Faktanya banyak kebudayaan Indonesia yang hilang karena kelalaian masyarakat yang telah diakui menjadi milik bangsa asing.
Puteri :
Nah, dengan melihat fenomena ini saya sangat ingin mengajak masyarakat khususnya generasi bangsa untuk sama-sama, kita melestarikan kembali budaya bangsa yang hampir terlupakan apalagi sekarang kita berada di era 4.O sehingga hanya dengan memanfaatkan media digital saja sudah sangat membantu mengkampanyekan pelestarian budaya bangsa bahkan bisa di promosikan hingga ke mancanegara.
5. Agar kebudayaan daerah kamu tidak hilang ditelan zaman, sebagai generasi muda apa yang akan kamu lakukan?
Putera :
Yang saya lakukan, tentunya adalah berperan aktif dalam melestarikan budaya daerah masing-masing dan budaya bangsa pada umumnya.
Puteri :
Yang saya ingin lakukan adalah, melakukan sosialisasi dan melakukan kampanye tentang budaya daerah bersama masyarakat daerah dan teman-teman generasi penerus daerah dan juga dengan memanfaatkan media sosial sebagai bahan promosi budaya daerah.
6. Di jaman era digital, orang dengan bebasnya mengakses sosial media dan berpendapat, pernahkah kamu mendapatkan bullying dan bagaimana kamu mengatasinya?
Putera :
Ya pernah, saya mengatasinya dengan menumbuhkan rasa percaya diri, menjadikan motivasi untuk pembekalan kedepan, serta membangun relasi lebih luas.
Puteri :
Ya tentu pernah, tapi dengan mendapat bullyan dari orang lain itu saya jadikan sebagai motivasi untuk introspeksi diri agar saya bisa melakukan suatu gebrakan baru lagi dalam hidup saya, karena justru dengan saya di bully dan di rendahkan itu berarti derajat saya lebih tinggi dari mereka.
7. Pernahkah kamu mengalami kegagalan dan bagaimana cara kamu untuk bangkit kembali?
Putera :
Ya pernah, ketika saya mengalami kegagalan tentu saja ada perasaan kecewa terhadap diri sendiri. Namun, hal tersebut saya coba untuk melawannya, membenahi diri sendiri, dan belajar lebih ikhlas lagi.
Puteri :
Tentu saja pernah mengalami kegagalan, karena kegagalan adalah hal yang wajar menurut saya kegagalan itu adalah awal dari kesuksesan dan dengan kegagalan kita bisa belajar untuk melakukan yang lebih baik lagi, dari sebelumnya dan saya percaya hidup ini berputar jika hari ini saya gagal suatu saat saya pasti akan berhasil.
8. Seluruh dunia sekarang sedang dilanda wabah virus corona covid19 hingga mengakibatkan terjadinya resesi dan kasus positif di negara Indonesia terus meningkat, hingga berakibat banyak negara-negara melakukan pencegahan, dengan menolak warga negara Indonesia berkunjung ke negara mereka, menurut kamu sebagai anak muda Indonesia apa yang harus kamu lakukan agar wabah tersebut segera berlalu dan kita bisa hidup normal kembali?
Putera :
Yang pasti tetap menerapkan protokol kesehatan, mengikuti kebijakan pemerintah, selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan tidak lupa mengatur pola hidup yang lebih baik lagi.
Puteri :
Menurut saya kita sebagai warga Indonesia wajib mengikuti anjuran pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan sosial distancing, bahkan walaupun sudah di terapkan new normal kita tetap harus selalu waspada.
9. Jika kamu terpilih sebagai sebagai pemenang Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2020, apa yang akan kamu lakukan?
Putera :
Jika nantinya saya terpilih, sebagai seorang Putera Kebudayaan Indonesia tidak hanya selesai atau berakhir dimalam pemilihan, tetapi bagaimana selayaknya seorang Putera Kebudayaan Indonesia dengan sikap personal yang menyenangkan, serta kesadaran untuk berbuat bersama rekan-rekan seangkatan untuk berbuat sesuatu dengan aksi nyata yang memiliki nilai-nilai budaya, baik melalui media sosial dan media cetak.
Puteri :
Jika saya terpilih sebagai puteri kebudayaan tentunya saya akan menjadi panutan bagi semua orang, terutama dalam melestarikan budaya yang akan saya lakukan saya ingin membuat advokasi ajakan untuk seluruh masyarakat agar kembali mencintai dan bangga dengan budaya bangsa sendiri, baik melalui media digital maupun secara langsung dan saya ingin mengajak untuk sama sama kita memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia kaya akan keindahan budayanya.
Penulis : Irwans