Menyambut hari raya idul fitri 1442 hijriyah. Della Dartyan Aktris dan Puteri Indonesia Banten 2013 akhirnya kembali lagi ke layar lebar.
Dengan merilis film bergenre thriller berbalut misteri yang mengangkat kisah tentang seorang dokter dan penari ini dijadwalkan tayang serentak pada 13 Mei 2021 mendatang di bioskop seluruh Indonesia.
Dalam film tersebut Della beradu akting dengan aktor muda berbakat Refal Hady, disutradarai oleh Yongki Ongestu ini. ‘Tarian Lengger Maut’ merupakan film thriller misteri pertama yang dirilis oleh Visinema Pictures berkolaborasi dengan Aenigma Pictures.
Mengisahkan tentang misteri yang terjadi di desa Pageralas, satu persatu warganya menghilang secara misterius. Kemudian di sisi lain kehadiran dokter Jati (Refal Hady), masih belum diketahui apa hubungannya dengan berbagai insiden yang terjadi di desa Pageralas. Namun, seorang penari Lengger, Sukma (Della Dartyan), sedang menjalani ritual untuk penerimaan Indang; dipercaya bahwa penari yang memiliki Indang dapat mempesona penontonnya dan dapat melindungi pemiliknya.
Chemistry atau kedekatan yang tidak lazim antara dr. Jati dan Sukma di dalam film ‘Tarian Lengger Maut’ coba digambarkan melalui trailer yang telah dirilis ke publik. Menyiratkan intensi yang tidak biasa dari dr. Jati terhadap Sukma.
Dalam press conference, Jumat (30/4/2021) di Plaza Senayan. Della menceritakan proses syuting yang berlangsung selama 2 bulan dikawasan bawah kaki gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah.
“Berperan sebagai Sukma itu wanita lugu, yang dipercaya menjadi penari Lengger, pendalaman karakter yang saya lakukan dengan training latihan tari di Jakarta dan workshop 1 bulan di Purwokerto dengan penari lengger senior” ucap Della yang mengaku kedinginan saat adegan di hutan dimana ia berpakaian penari lengger dan bertelanjang kaki.
Sedangkan bagi Refal Hady berperan sebagai Dr. Jati sangat berbeda dengan karakter aslinya, dan ia membutuhkan waktu latihan sebagai dokter dengan workshop. Pendalaman karakter setiap hari selama 1 bulan, latihan bolak balik dari Purwokerto dan ke Banyumas.
Dengan keindahan alam dan kaki gunung Slamet. Refal juga merasakan suasana yang sangat misteri dimana proses syuting dilakukan jam 3 subuh.
“Ada kejadian aneh saat shooting yang berlangsung selama 2 bulan di jam 3 subuh, ada bayangan yang lewat dan kemudian ada 2 orang yang teriak-teriak seperti kesurupan”.
Dengan mengunakan 70% kru dan pemain dari Banyumas, “Tarian Lengger Maut” diharapkan menjadi film kebangkitan Indonesia ditengah pademi covid19 yang belum tahu kapan akan berakhir.
Penulis : Irwans