Setiap tahun, para kontestan Miss World selalu diminta untuk membawakan proyek sosial untuk dipresentasikan dalam Fast Track Beauty with a Purpose (BWAP). Pemenang dari Fast Track ini akan secara otomatis lolos ke babak selanjutnya. Tahun inipun penjurian BWAP kembali digelar dan inilah 10 proyek sosial yang menjadi kandidat juara BWAP tahun 2019.
1. Mongolia
Sebagai seorang dokter, wakil Mongolia, Tsevelmaa Mandakh melakukan kampanye yang terkait kesehatan liver dan penyakit Hepatitis B. Selain mengadakan edukasi kesehatan kepada lebih dari 1,000 orang, Tsevelmaa juga berhasil menggalang dana untuk melakukan operasi tranplantasi liver bagi seorang gadis yatim piatu.
2. Malaysia
Melalui programnya yang bertajuk “Change4Change”, wakil Malaysia, Alexis SueAnn ingin membantu para ibu dari kalangan kurang mampu untuk memperoleh pendapatan sendiri sehingga membantu mengurangi dan mengentaskan angka bayi yang dibuang karena ketidakmampuan keluarganya untuk memberikan nafkah.
3. Tunisia
Sama-sama seorang dokter, wakil Tunisia, Sabrine Mansour telah berhasil mendanai biaya operasional enam buah mobil kesehatan yang ditujukan untuk berkeliling dan memberikan pelayanan kesehatan kepada lebih dari 1,500 orang dari kalangan kurang mampu, khususnya di daerah pedesaan.
4. Venezuela
Terlahir di kawasan kumuh Petare, wakil Venezuela, Isabella Rodriguez ingin berbagi semangat dan motivasi untuk anak-anak perempuan yang sama-sama hidup di kawasan kumuh agar mereka menjadi percaya diri dan memiliki motivasi untuk maju melalui program sosialnya “I Dream, I Can”.
5. India
Prihatin dengan tingginya tingkat ketergantungan ekonomi kaum wanita terhadap kaum pria khususnya di pedesaan, wakil India, Suman Rao mengadakan program “Pragati” untuk membantu para wanita tersebut untuk mampu memberdayakan dirinya sendiri dan memperoleh pendapatan tambahan bagi keluarga mereka.
6. Perancis
Terlahir dari pasangan orang tua yang tuna rungu, wakil Perancis, Ophely Mezino berjuang agar bahasa isyarat mendapatkan pengakuan di tengah masyarakat sehingga penyandang tuna rungu tidak lagi terisolasi karena hambatan komunikasi. Ophely juga bercita-cita ingin mendirikan sekolah bagi penyandang tuna rungu.
7. Nigeria
Bekerja sama dengan sejumlah organisasi non pemerintah, wakil Nigeria, Nyekachi Douglas berusaha meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan, khususnya bagi anak-anak, di tengah komunitas Makoko yang hidup di wilayah pemukiman kumuh di tepi laguna.
8. Nepal
Melalui sebuah program yang bertujuan untuk menciptakan sebuah pembangunan berkelanjutan, wakil Nepal, Anuskha Shresta ingin membantu meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak perempuan dengan terlebih dahulu membantu perkenomian keluarga mereka sehingga mampu menyekolahkan anak-anaknya.
9. Vietnam
Melalui proyek pembangunan jalan di sebuah tebing setinggi 1,300 meter, wakil Vietnam, Luong Thuy Linh berhasil menciptakan konektivitas antara dua buah desa miskin di daerah pedalaman dengan wilayah kota sehingga memudahkan akses bagi penduduk kedua desa itu untuk melakukan aktivitas ekonomi dan memperoleh pelayanan sosial.
10. Indonesia
Prihatin dengan anak-anak yang harus berdagang di jalanan demi membantu keluarganya, wakil Indonesia, Princess Megonondo membantu penduduk sebuah desa di Jawa Barat untuk memperoleh penghasilan tambahan sehingga anak-anak mereka tidak harus berdagang lagi dan bisa kembali bersekolah.
Penulis : Ayus