Dimasa pademi virus corona covid19 yang melanda seluruh dunia. Membuat pergerakan aktifitas tidak bisa leluasa seperti biasanya.
Alih-alih membuka new normal dengan menumbuhkan roda perekonomian yang sempat terpuruk, malah kini ketakutan tumbuhnya gelombang kedua covid19 diberbagai negara.
Dampak yang terasa juga dirasakan dalam dunia pageants, dengan banyaknya penundaan kompetisi baik dalam nasional maupun internasional.
Namun tidak bagi negara “pengila” pageants Filipina. Dunia pageants yang sudah mendarah daging dan hampir setiap bulan ada banyak kontes yang diadakan dan rutin.
Gebrakan dibuka dengan mengadakan pemilihan Miss Philippines Earth 2020 dalam bentuk virtual online. Mulai dari sesi evening gown, national costume, interview sampai pemahkotan pemenang diumumkan melalui online dan Roxene Baeyens sebagai pemenangnya.
Dan kabar terkini Miss Earth 2020 akan diadakan dibulan November 2020 dan setiap perwakilan negara sudah mulai memilih kandidatnya yang akan berkompetisi.
Miss Earth 2020 akan diadakan secara Online setelah melihat kesuksesan penyelenggaraan Miss Philippines Earth 2020.
Lantas apakah penyelenggaraan dengan format terbaru ini akan menguntungkan atau malah membuat rugi bagi pesertanya. Berikut ulasannya.
1.Untung :
Peserta tidak perlu berangkat ketempat negara penyelenggara, selain menghemat biaya tiket pesawat penerbangan yang lumayan mahal, juga bisa menghemat anggaran kelebihan over bagasi.
Kerugian :
Atmosfir kompetisi berkurang drastis, dimana semuanya dilakukan sendiri dan tidak ada kontak fisik dengan sesama kontestan, riuh suasana selama karantina dan mengakibatkan kompetisi terasa hambar.
2. Untung :
Tidak perlu capek-capek mengemas outif yang diperlukan selama karantina, dimana karantina bisa berlangsung selama tiga minggu atau hampir mau sebulan.
Kerugian :
Tidak bisa melihat outfit keren-keren yang biasa dipakai kontestan dengan rancangan designer ternama maupun buatan negara masing-masing.
3. Untung :
Bisa mempersiapkan evening gown, national costume, resort wear dan yang lainnya secara maksimal saat akan ditampilkan dan meminimalisir spionase antara satu kontestan dengan yang lainnya.
Kerugian :
Penonton maupun Pageant Lover tidak bisa melihat secara langsung evening gown, national costume, resort wear dari semua kontestan, mana yang bagus atau yang biasa saja. Karena suara teriakan penonton dan pageant lover dapat membangkitkan suasana kompetisi.
4. Untung :
Bisa memaksimalkan penampilan, mulai dari catwalk dengan baik hingga khususnya tata rias wajah dengan menggunakan make-up khusus pribadi. Karena tidak semua kontestan cocok dengan make-up yang digunakan panitia.
Kerugian :
Tidak semua kontestan jago saat catwalk dan makeup sendiri. Saat dikarantina ada saja kontestan yang ternyata baru terlihat nyatanya, tak sejago catwalk dan secantik di photoshoot.
5. Untung :
Saat sesi interview bisa meminimalisir ketegangan, dengan mempersiapkan jawaban dengan baik.
Kerugian :
Tidak bisa melihat secara nyata attitude kontestan, karena saat karantina biasanya ada saja kontestan yang memiliki attiude yang buruk.
6. Untung :
Dan peluang placed, top semifinalis, runner up atau juara bisa diperhitungkan dengan maksimal.
Kerugian :
Tidak semudah itu “ferguso” justru peluang placed top semifinalis, runner up atau juara masih diambang tidak ada kepastian, karena disinilah letak permasalahannya.
Bisa saja dewan juri atau siapapun ada yang bermain mata dengan mengunakan lobby-lobby untuk menguntungkan salah satu kontestan dan mengakibatkan penilaian menjadi tidak netral, hingga membuat banyak kekecewaan dan ditambah negara tersebut belum pernah placed.
Nah itulah 6 untung dan rugi jika kontes kecantikan diadakan secara virtual online. Sekarang kembali ke negara kontestan masing-masing, apakah mau berpartisipasi mengikuti kontes tersebut secara online atau mundur dan kembali berkompetisi saat pademi covid19 sudah mereda.
Penulis : Irwans