Biodata
Nama : Rifqi Abdul Azis
Nama Panggilan : Rifqi
Tempat tgl lahir : Jakarta, 01 September 2000
Pendidikan : Fakultas Hukum Semester 5 – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Hobby : Travelling and cullinary
Motto : “Don’t rush it, just trust it!”
Prestasi Akademik :
1. Juara 1 Tingkat Jurusan IPS – SHS 19 Kab. Tangerang
2. Juara Utama 1 Story Telling Tingkat SHS 19 Kab. Tangerang
Prestasi Non Akademik :
1. King Angk. 10 Senior High School 19 Kab. Tangerang
2. Duta Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2019
3. Duta Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2019
4. Paskibra Kec. Balaraja Tahun 2016
5. Juara Utama 2 Lomba Persidangan Tirtayasa Moot Court Community
Biodata
Nama : Erlinda Aji Ayuningrum
Nama Panggilan : Erlinda
Tempat tgl lahir : Bandung, 15 Januari 1993
Pendidikan : S1 Akuntansi
Hobby : Traveling
Motto : Stay positive, work hard, make it happen.
Prestasi Akademik :
1.
2.
Prestasi Non Akademik :
1. Winner of “Bank Indonesia Inovasi” (with New York office) – 2019
2. Finalist of Tresemme The Runway – 2019
3. Winner of NYU Paris Fashion Trip Competition – 2018
4. Top 45 of 1500 International Innovation Competition “Innovate Jardines” – 2016
1. Ceritakan sosok kamu seperti apa?
Putera :
Nama saya Rifqi, saya berusia 20 tahun, dan saat ini saya sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum semester 5 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Kelebihan saya adalah cepat beradaptasi, ter-struktur, dan kreatif. Kelemahan saya adalah gampang panikan terhadap sesuatu, tapi saya mensiasati nya dengan lebih percaya diri dan siap terhadap apa yang saya akan kerjakan sehingga rasa panikan tersebut akan berkurang dengan cara yaitu percaya diri dan mempersiapkan sesuatu dengan baik.
Pengalaman organisasi saya selama menempuh pendidikan yaitu, saya adalah anggota aktif paskibra dan sering menjadi delegasi untuk perlombaan tingkat provinsi.
dan, ketika saya menempuh pendidikan di tingkat Universitas saya aktif menjadi Duta Kampus dan Duta Fakultas Hukum. Saya suka melakukan kegiatan volunteer, karna ketika saya menjadi volunteer saya mempelajari keadaan lingkungan baru dan membangun networking terhadap orang baru. Hobi saya adalah travelling, cullinary, dan menonton film. Karena ketika saya travelling saya akan mendapatkan hal hal baru, pengalaman baru, dan teman baru dan ketika saya cullinary dan menonton film, membuat saya bisa untuk lebih menghargai terhadap karya yang dibuat oleh orang lain.
Puteri :
Saya Erlinda Aji Ayuningrum, anak kedua dari dua bersaudara. Saya adalah seseorang yang ceria, mudah bergaul, dan memiliki kemampuan dalam memberikan informasi secara komunikatif dan efektif. Saya senang jalan-jalan dan bertemu dengan orang baru dan dengan jalan-jalan saya belajar banyak hal termasuk bagaimana menghargai orang lain.
2. Apa motivasi kamu mengikuti Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2020?
Putera :
Sebagai generasi emas bangsa Indonesia, ini adalah saatnya bagi saya untuk berkontribusi membangun dan ikut serta mengembangkan potensi kebudayaan yang ada di Indonesia. Melihat situasi dan kondisi millenial saat ini, saya melihat Putera Puteri Kebudayaan Indonesia adalah tempat platform yang tepat untuk bisa belajar bersama, berproses, membangun dan menjaga nilai nilai Kebudayaan yang ada di Indonesia.
Melalui Putera Puteri Kebudayaan Indonesia, saya yakin untuk bisa berproses dan membangun Kebudayaan dari ruang lingkup terkecil bahkan sampai ruang lingkup yang sangat luas. Bersama teman-teman finalis lainnya, perwakilan dari 34 provinsi saya percaya bahwa saya mempunyai networking yang nantinya akan bisa menggapai tujuan dan harapan dari Putera Puteri Kebudayaan Indonesia itu sendiri.
Puteri :
Melalui bergabung dengan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia saya berharap dapat menambah jaringan pertemanan saya untuk dapat mendorong promosi kebudayaan Indonesia dengan lebih luas. Selain itu pengalaman bergabung dengan PPKI merupakan pengalaman yang penting bagi saya untuk dapat mengembangkan diri saya kedepan.
3. Sebagai seorang Putera/Puteri daerah, bagaimana kamu melihat perkembangan kebudayaan didaerahmu?
Putera :
Sebagai Putera Kebudayaan DKI Jakarta, tinggal dan besar di Kota Metropolitan Jakarta membuat saya sadar dan menyadari, bahwa potensial pengembangan Kebudayaan di DKI Jakarta sangatlah besar. Akan tetapi, banyak yang belum bisa membuat pergerakan untuk mengembangkan potensi Kebudayaan yang ada di DKI Jakarta. Terpilih nya saya sebagai Putera Kebudayaan DKI Jakarta 1 2020, ini adalah salah satu tugas dan amanah saya untuk bisa mengembangkan dan ikut turut serta dalam mengedepankan Kebudayaan.
Melalui inovasi dan advokasi yang saya buat yaitu #NgulikJakarta dimana advokasi ini adalah salah satu bentuk slogan kecil yang akan membawa dampak perubahan yang sangat besar.
Dimana #NgulikJakarta ini adalah advokasi yang menjelaskan dan mengembangkan Kebudayaan DKI Jakarta dimulai dari Pakaian daerah, Makanan dan Minuman daerah, Tarian daerah, Festival daerah, Tempat bersejarah, dan segala sesuatu hidden place dan culture yang ada di DKI Jakarta. Tak lupa, saya pun membuat Blogger https://ngulikbudayajakarta.blogspot.com/?m=1 yang dimana Blogger ini menjelaskan dan menampilkan Kebudayaan DKI Jakarta, untuk memudahkan para masyarakat mengakses melalui digital media dan untuk menyongsong Digital Era 4.0 yang ada di Indonesia.
Puteri :
Perkembangan kebudayaan di daerah saya sudah cukup baik karena masih banyaknya ditemui tempat-tempat pusat kebudayaan yang dapat dikunjungi, kita sebagai anak muda harus turut berkontribusi dalam melestarikan budaya di sekitar agar semakin diminati.
4. Zaman now! Banyak millenial melupakan kebudayaan bangsa sendiri, dan lebih bangga memakai atau mengaplikasikan kebudayaan asing dari pada kebudayaannya sendiri, sehingga kebudayaan negeri sendiri terlupakan, bagaimana kamu melihat fenomena ini?
Putera :
Tidak bisa dipungkiri bahwa kejadian dan fenomena itu banyak terjadi di Indonesia saat ini, dengan arus masuknya kebudayaan barat dan internet yang bebas diakses oleh siapa saja membuat alasan terbesar mengapa generasi millenial lebih bangga terhadap kebudayaan asing dibanding Kebudayaan Indonesia itu sendiri. Kita tidak bisa untuk memberhentikan itu selama tidak ada perubahan dan inovasi yang menarik terhadap Kebudayaan kita sendiri.
Kebudayaan Indonesia masih dianggap kuno atau bahkan ketinggalan jaman oleh banyak orang. Dan, ini adalah tugas kita sebagai generasi milenial yang peduli terhadap Kebudayaan di Indonesia untuk bisa ber-inovasi dan menciptakan hal hal baru dan meng-upgrade Kebudayaan menjadi lebih modern dan tidak merubah nilai dari Kebudayaan itu sendiri. Dengan cara, membuat sebuah inovasi modern dengan memasukan unsur kebudayaan lalu meng-influence kepada semua orang dengan inovasi terbaru tersebut.
Puteri :
Menurut saya interaksi sosial tidak berkurang, hanya berubah medianya yang awalnya offline menjadi online. Sebagai Puteri Kebudayaan DKI Jakarta 1, saya harus mampu beradaptasi dengan media interaksi sosial yang dipakai oleh masyarakat saat ini untuk terus melestarikan budaya Indonesia.
5. Agar kebudayaan daerah kamu tidak hilang ditelan zaman, sebagai generasi muda apa yang akan kamu lakukan?
Putera :
Lahir dan besar di Ibukota DKI Jakarta, dimana fasilitas dan informasi yang sudah memadai, membuat saya sebagai generasi muda dan putera daerah untuk bisa ikut serta dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Jakarta. Dengan cara, memasukan unsur milenial yang dipadupadankan dengan unsur kebudayaan, kolaborasi dengan platform media sosial, membuka informasi mengenai kebudayaan yang orang tidak banyak tahu dan kebudayaan itu sendiri dikemas dengan sesuatu hal yang menarik agar tidak temporary dan tetap ada. Bisa membuat vlog atau tulisan mengenai kebudayaan di media sosial yang bisa diakses oleh masyarakat Jakarta dimanapun dan kapapun.
Puteri :
Caranya adalah tetap melestarikan konten kebudayaan di Indonesia, contohnya melalui kanal-kanal digital. Karena anak muda sekarang tidak lepas dari teknologi, contohnya sosial media, dengan melestarikan budaya melalui teknologi kita tidak hanya mampu menjangkau masyarakat di Indonesia tetapi juga mampu menjangkau masyarakat global.
6. Di jaman era digital, orang dengan bebasnya mengakses sosial media dan berpendapat, pernahkah kamu mendapatkan bullying dan bagaimana kamu mengatasinya?
Pasti nya pernah mendapat perlakuan bullying melalui media sosial, kita tidak pernah bisa untuk memberhentikan itu karna kita tidak bisa untuk men-control orang orang tersebut.
Putera :
Kuncinya yaitu ada di kita, saya harus paham dan sadar bahwa media sosial adalah platform dunia maya yang tidak sepenuhnya valid dan nyata. Kita harus memulai untuk acuh, dan tidak mengambil sesuatu hal negatif dari yang mereka nyatakan terhadap kita. Karena kita harus tau juga mana bentuk dukungan atau mana bentuk yang menjatuhkan. Semakin kita terbiasa dengan berperilaku acuh terhadap bullying yang kita rasakan, semakin kuat pula kita terhadap bullying yang merupakan hal negatif tersebut.
Puteri :
Bersyukur pada saat sudah memasuki era digital saya belun pernah mendapatkan bullying di sosial media. Jika hal tersebut terjadi kepada saya, saya akan menghadapinya dengan tenang dan memberi pengertian secara halus bahwa bullying tidak baik dilakukan karena belum tentu semua orang bisa/tahan menghadapinya.
7. Pernahkah kamu mengalami kegagalan dan bagaimana cara kamu untuk bangkit kembali?
Putera :
Satu prinsip yang selalu saya pegang untuk memulai berproses yaitu, “Sekali layar terkembang, surut kita berpantang.” Yang dimana sebuah slogan tersebut berarti ketika saya sudah melangkahkan kaki saya untuk menggapai tujuan dan cita-cita saya, berarti saya harus siap apapun yang terjadi dalam perjalanan untuk menggapai cita-cita dan tujuan saya tersebut dan pantang untuk berbalik arah.
Gagal pasti selalu ada dan tidak bisa dipungkiri, tapi gagal terjadi karna untuk menghabiskan jatah gagal dan pada akhirnya mencapai sebuah kesuksesan. Ketika pertama memulai sebuah tujuan dan cita-cita, dan pada akhirnya gagal ditengah jalan. Apa yang membuat saya untuk bisa bangkit lagi? yaitu tujuan awal saya, bagaimana susah nya untuk bisa berada di posisi tersebut. mengingat kembali perjuangan yang sudah setengah jalan dilewati, dan mengoreksi diri persiapan apa yang kurang sehingga kegagalan itu bisa terjadi. Dan, saya yakin ketika kita melakukan sesuatu dengan percaya terhadap apa yang kita lakukan, semesta dan seluruh alam pasti akan mendukung kita.
seperti salah satu quotes yaitu “Don’t stop when you’re tired, stop when you’re done.”
Puteri :
Pernah, dengan terus berusaha dan menjadikan kegagalan tersebut sebagai bahan untuk instropeksi diri dan menjadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.
8. Seluruh dunia sekarang sedang dilanda wabah virus corona covid19 hingga mengakibatkan terjadinya resesi dan kasus positif di negara Indonesia terus meningkat, hingga berakibat banyak negara-negara melakukan pencegahan, dengan menolak warga negara Indonesia berkunjung ke negara mereka, menurut kamu sebagai anak muda Indonesia apa yang harus kamu lakukan agar wabah tersebut segera berlalu dan kita bisa hidup normal kembali?
Putera :
Satu hal yang harus kita ingat dalam keadaan dan kondisi pada saat ini di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia yaitu “RESPECT”. Karena menurut saya respect adalah kunci utama untuk memberhentikan virus covid-19 ini. Kita haru mulai respect terhadap seluruh anjuran dan perintah yang sudah dianjurkan dari pertama kali virus covid-19 ini datang.
Respect untuk jaga jarak, menggunakan masker, membawa trail kit handsinitizer gloves dan alat pelindung diri. Respect terhadap larangan yang dikumandangkan oleh pemerintah untuk tidak keluar rumah jika memang tidak diperlukan, mengurangi intensitas berkumpul dengan khalayak ramai. Dan, respect terhadap tenaga medis sebagai garda terdepan untuk menangani virus ini. Lebih baik mencegah, daripada harus mengobati. Respect is the key!
Puteri :
Terus mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah guna menghindari penularan covid19 dan walaupun kita berada dalam kondisi physical distancing, kita tetap harus terus melestarikan budaya, dapat melalui teknologi seperti advokasi yang saya lakukan terkait kanal digital untuk umkm kain tradisional Indonesia, disitu saya berharap bisa menjadi wadah promosi untuk membantu menaikkan ekonomi yang sedang turun karena pandemi covid19.
9. Jika kamu terpilih sebagai sebagai pemenang Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2020, apa yang akan kamu lakukan?
Putera :
Terpilih nya saya sebagai Putera Kebudayaan Indonesia 2020, dan sesuai tittle saya sebagai Putera Kebudayaan Indonesia. Sudah menjadi kewajiban dan amanah untuk saya, untuk bisa menjadi yang terdepan dalam melestarikan dan menjaga nilai nilai Kebudayaan Indonesia dengan cara dan inovasi yang baru. Dengan melihat situasi dan kondisi mengenai Kebudayaan di Indonesia dan bisa menjadi mengatur strategi utama untuk terus mempromosikan dan mengenalkan Kebudayaan Indonesia kepada khalayak umum.
Puteri :
Saya ingin memperluas komunitas di instagram “Kain Budaya Indonesia” hingga ke semua provinsi di Indonesia yang berperan untuk melestarikan budaya motif-motif kain dan umkm di masing-masing daerah. Dengan terus mempromosikan budaya Indonesia, kita dapat juga mengajak wisatawan dan pembeli untuk mengunjungi industri kebudayaan baik secara fisik maupun virtual, sehingga mampu mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang terdampak akibat COVID-19.
Penulis : Irwans