Bulan Oktober sepertinya menjadi catatan sejarah bagi dua negara peserta Miss Universe, Indonesia dan Thailand.
Ditengah masa pademi covid19 yang melanda seluruh dunia, dan perekonomian memasuki masa resesi. Indonesia dan Thailand sama-sama dilanda demo besar-besaran.
Jika Indonesia demo dilatarbelakangi undang-undang cipta tenaga kerja atau omnibuslaw yang sudah disahkan oleh DPR, berakibat penolakan yang dilakukan para buruh, mahasiswa serta elemen masyarakat, yang dimulai sejak 6 Oktober sampai sekarang.
Di Thailand demo dilatarbelakangi mosi tidak percaya terhadap pemerintah Thailand, dimana gelombang protes yang tidak kunjung selesai sejak tiga bulan lalu. Pemicu awal munculnya tuntutan di jalanan tersebut akibat tuntutan reformasi monarki dan pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
Satu persatu pelaku pageants mulai menyuarakan opini mereka, seperti Amanda Obdam Miss Universe Thailand 2020, dalam postingan terbarunya diakun Instagram pribadinya.
“Biarkan saya mengatakan disini bahwa saya tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun, terutama warga negara yang tidak bersenjata. Polisi bertanggung jawab untuk melindungi bukan menyakiti. Sebuah gambar menyatakan seribu kata. Cukup sudah cukup! Kekerasan tidak pernah menjadi jawabannya. Tugasmu adalah melindungi orang-orang bukan membahayakan mereka” tulisnya dengan menambahkan hastag #SaveThailand
Isu-isu terkini yang terjadi disetiap negara, dalam dunia pageants setiap perwakilan negara tersebut harus bisa memahami dan mempelajarinya, karena isu-isu tersebut akan jadi pertanyaan ketika kontestan tersebut bertanding di kontes internasional, dan bisa jadi bahan pertanyaan saat sesi interview dengan dewan juri.
Photo : Detik.com
Penulis : Irwans
